Pemikiran tentang pendidikan
keterampilan sudah lama dikemukakan. bukan hanya sekedar keterampilan bekerja,
keterampilan dalam maknanya yang luas diartikan sebagai keterampilan demi
kehidupan dan penghidupan yang bermartabat dan sejahtera lahir dan batin.
keterampilan hidup inilah yang dalam praktek kependidikan perlu dimaknai dan
diterjemahkan secara lebih terperinci dan operasional agar dapat dilaksanakan
dalam praktek pembelajaran di kelas.
sehingga upaya untuk
mengeksplorasi pendidikan keterampilan sangatlah diperlukan, karena banyaknya
lulusan sekolah umum yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi,
serta daya serap ekonomi yang terbatas juga memerlukan tenaga – tenaga terampil
dan bermutu. keterampilan – keterampilan
yang berhubungan dengan market skill yang variatif sesuai perubahan dan
kebutuhan dalam masyarakat, perlu dilatihkan pada anak sebagai peserta didik.
A. Siswa adalah Individu
yang Unik
Pada dasarnya setiap siswa memiliki
keunikannya masing – masing, dengan potensi dan kemampuan yang berbeda antara
yang satu dengan yang lain. tegasnya setiap siswa mempunyai intelegensi yang tidak
sama. demikian halnya dengan bakat dan minat belajar yang berbeda-beda.
Pada era membanjirnya
informasi dan pengetahuan seperti yang terjadi sekarang ini yang sering disebut
dengan era digital, Setiap individu harus bersifat selektif dalam menentukan
keterampilan dan pengetahuan yang akan dipelajari. Individu harus menentukan
pilihan untuk memilih apa yang ingin dipelajari dan bagaimana mempelajarinya.
Namun ada beberapa
pengetahuan dan kerterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan jenjang pendidikan di
sekolah, kompetensi dasar tersebut dalam
bidang : Keempat bidang kompetensi inilah
dipandang sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh individu selaku peserta
didik (siswa) setelah dianggap lulus
dari sekolah. B. Teori Kecerdasan Ganda Howard Gardner memperkenalkan
sekaligus mempromosikan hasil penelitian
Project Zero di Amerika yang berkaitan dengan kecerdasan ganda (multiple
intelligences). Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau
menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Penelitian Gardner
mengidentifikasi ada 8 kecerdasan manusia dalam memahami dunia nyata, kemudian
diikuti oleh lain seperti David G. Lazear, dengan menambahkan dua kecerdasan
lagi, sehingga menjadi 10 macam kecerdasan. Berikut ini penjelasan singkat kesepuluh kecerdasan tersebut, yaitu : Kecerdasan ini bertanggung
jawab terhadap semua hal tentang bahasa, puisi, humor, cerita, tata bahasa,
berpikir simbolik, adalah ekspresi dari kecerdasan inidan dapat diperkuat
dengan kegiatan – kegiatan berbahasa baik lisan maupun tertulis 2. Kecerdasan
Matematik/Logika (logical mathematical intelligence) Kecerdasan logika/ matematik
sering disebut berpikir ilmiah, termasuk berpikir deduktif dan induktif.
Kecerdasan ini diaktifkan bila seseorang menghadapi masalah atau tantangan baru
dan berusaha menyelesaikannya. Contoh –
contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis logis adalah ilmuwan,
matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemrogram komputer 3. Kecerdasan Spasial/visual/ruang
(visual spatial intelligence) Kecerdasan ini berkaitan
dengan senirupa, navigasi, kemampuan pandang ruang, arsitektur, permainan
catur. Kuncinya adalah kemampuan indera pandang dan berimajinasi. Cerita khayal
masa kecil seperti menghayal bias terbang, mempunyai kemampuan ajaib, sebagai
pahlawan, sangat erat dengan perkembangan kecerdasan ini. Contoh – contoh orang
yang memiliki kecerdasan spasial adalah
pelaut, pilot, pematung, pelukis daan arsitek. 4. Kecerdasan Kinestetik/
gerak tubuh (body kinesthetic intelligence) Kecerdasan kinestetik /
gerak tubuh mengendalikankegiatan tubuh untuk menyatakan perasaan . Contoh orang
yang memiliki kecerdasan kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan
pengrajin serta lainnya. Tubuh manusia mengetahui benar hal – hal yang tidak
diketahui oleh pikiran. Gerakan tubuh
dapat untuk memahami dan berkomunikasi , dan tidak jarang untuk menyentuh sisi
jiwa manusia yang terdalam. 5. Kecerdasan Musikal/ritmik
(musical rhythmic intelligence) Kecerdasan musikalmelibatkan
kemampuan manusia untuk mengenali dan menggunakan ritme serta nada, serta
kepekaan terhadap bunyi bunyian dilingkungan sekitar suara manusia. Dari semua
kecerdasan diatas, perubahan kecerdasan manusia banyak dipengaruhi oleh music
dan ritme. Musik dapat menenangkan pikiran, memacu semangat dan dapat
meningkatkan keimanan serta rasa syukur. Orang-orang yang memilki kecerdasan
musikal yang baik antara lain ; komposer, konduktor, musisi, kritikus musik,
dan pembuat instrumen. 6. Kecerdasan Interpersonal
(interpersonal intelligence) Kecerdasan interpersonal
adalah berhubungan dengan kemampuan bekerjasama dan komunikasi baik verbal
maupun nonverbal dengan orang lain. Pada tingkat yang lebih tinggi kecerdasan
ini dapat membaca konteks kehidupan orang lain, kecenderungannya, dan
kemungkinan keputusan yang akan diambil. Kecerdasan interpersonal akan dapat
dilihat dari beberapa oranng seperti; guru yang sukses, pekerja sosial, aktor,
politisi. Saat ini orang mulai menyadari bahwa kecerdasan interpersonal
merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang. Kecerdasan intrapersonal mengendalikan
pemahaman terhadap aspek internal diri, seperti perasaan, proses berpikir,
refleksi diri,intuisi dan spiritual. Identitas diri dan kemampuan mentransendenkan
diri merupakan bagian dari kecerdasan ini. Menurut Gardner, kecerdasan ini merupakan jenis yang paling individual
sifatnya, dan untuk menggunakannya diperlukan semua kecerdasan yang lain. 8. Kecerdasan Naturalis
(naturalistic intelligence) Kecerdasan ini banyak
dimiliki oleh para pakar lingkungan. Seseorang penduduk di daerah pedalaman
dapat mengenali tanda – tanda akan terjadinya perubahan lingkungan. misalnya
dengan melihat gejala – gejala alam akan adanya bencana gunung meletus dan lai - lainnya 9. Kecerdasan spiritual
(spiritualist intelligence) Kecerdasan ini banyak
dimiliki oleh para Kyai (rokhaniawan). Kecerdasan spiritual berkaitan dengan
bagaimana manusia berhubungan dengan Tuhannya. Kecerdasan ini dapat
dikembangkan pada setiap manusia melalui pendidikan agama, kontemplasi
kepercayaandan refleksi teologis. 10. Kecerdasan eksistensial
(exsistensialist intelligence) Kecerdasan ini banyak
dijumpai pada para filusuf. Mereka mampu menyadari dan menghayati dengan benar
keberadaan dirinya di dunia ini dan apa tujuan hidupnya. melalui kontemplasi
dan refleksi diri kecerdasan ini dapat dikembangkan. Pada dasarnya semua orang
memiliki semua kecerdasan tersebut di atas , namun tidak semuanya dapat
berkembang. hanya pada bebrapa kecerdasan tertentu yang dapat berkembang secara
efektif antara satu orang dengan orang lainnya. C. Kegiatan untuk
Meningkatkan Kecerdasan Ganda Berkut ini adalah
alternative caraatau metode untuk meningkatkan Kecerdasan Ganda yang dapat
diupayakan dan diterapkan dalam pembelajaran dikelas. JENIS KECERDASAN KECENDERUNGAN / KEGEMARAN METODE BELAJAR Bahasa / Verbal Gemar
: – Membaca – Menulis – Bercerita – Bermain kata Membaca,
menulis, mendengar Matematis Logis Gemar
: – Bereksperimen – Ttanya jawab – Menjawab teka-teki logis Berhitung,
aplikasi rumus, eksperimen Spasial Gemar
: – Mendesain – Menggambar – Berimajinasi – Membuat sketsa Observasi,
menggambar, mewarnai, membuat peta Kinestetik tubuh Gemar
: – Menari – Berlari – Melompat – Meraba –
memberi isyarat Membangun,
mempraktekan. menari, ekspresi Musikall Gemar
: – Bernyanyi – Bersiul – Bersenandung Menyanyi,
menghayati lagu, mamainkan instrumen musik Interpersonal Gemar
: – Memimpin – Berorganisasi – Bergaul – Menjadi mediator Kerjasama
dan interaksi dengan orang lain Intrapersonal Gemar
: – Menyusun tujuan – Meditasi – Imajinasi – Membuat rencana – Merenung Berfikir
filosofi, analitis, berfikir reflektif Naturalis Gemar
: – Bermain dengan flora fauna – Mengamati alam – Menjaga lingkungan Observasi
alam dan mengidentifikasi karakteristik flora dan fauna Spiritual Gemar
: – Menyusun tujuan – Taat Beribadah – Kontemplasi – Membuat rencana – Merenung Mempelajari
dan memperdalam Pendidikan Agama Eksistensial Gemar
: – Menyusun tujuan – Meditasi – Kontemplasi – Membuat rencana – Merenung Menetukan
Tujuan hidup dan refleksi diri Faktor – Faktor yang
mempengaruhi Implementasi TeoriKecerdasan Ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan
komponen-komponen sistem satuan pendidikan
yang mencakup: Orang tua murid, Guru, Kurikulum dan fasilitas sekolah
serta system penilaian. Setelah mengetahui
kecerdasan setiap individu siswa, maka
langkah – langkah berikutnya adalah merancang kegiatan pembelajaran.
Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu yang dapat digunakan oleh guru
dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu : 30 % pembelajaran langsung 40 % belajar kooperatif 30% belajar independent Implementasi teori
kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan sebagai
sumber (resources) saja, tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan
pembelajaran (fasilitator, motivator, dan moderator). Dalam menerapkan teori
kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru yang kompeten dan
mampu membawa peserta didik mengembangkan potensi-potensi kecerdasan yang
mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan instrumen musik, ia juga harus mampu
mengajarkannya sehingga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa yang
memiliki kecerdasan musikal. Sekolah yang menerapkan
teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas pendukung selain guru
yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam
meningkatkan dan mengembangkan kecerdasan-kecerdasan yang lebih spesifik. Fasilitas dapat berbentuk
media atau sarana dan prasarana pembelajaran serta perlengkapan pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain : peralatan musik,
peralatan olah raga dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih
kecerdasan spesifik. Sistem penilaian yang
diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda dengan
sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang
menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu
itu cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses
pembelajaran tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress) yang diperlihatkan oleh peserta didik dalam
mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok
dengan sistem seperti ini adalah metode penilaian portofolio. Sistem penilaian
portofolio menekankan pada perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh
peserta didik dalam mempelajari sebuah keterampilan dan atau pengetahuan. Upaya memberdayakan peserta
didik sendiri berupa self monitoring dan konseling atau tutor sebaya akan
sangat efektif untuk mengembangkan kecerdasan ganda. Upaya – upaya diatas jika
dilakuakan akan membuat peserta didik mampu membuat penilaaian dan keputusan
sendiri secara tepat, mandiri, bertanggungjawab, percaya diri, kreatif, mampu
berkolaborasi, dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk. Kemampuan –
kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh manusia – manusia yang hidup di era ekonomi
global sesuai abad 21. Kecerdasan ganda sebenarnya merupakan
teori yang bersifat filosofis Hal ini tampak pada sikapnya terhadap belajar dan
pandangannya terhadap pembelajaran. Pembelajaran ditinjau dari sudut pandang kecerdasan
ganda lebih mengarah kepada hakikat dan pendidikan itu sendiri, yang langsung berhubungan dengan
exsist. Demikian postingan mengenai
penerapan teori kecerdadasan ganda dalam pembelajaran dikelas, semoga dapat
bermanfaat dan jangan lupa untuk memberi komentar pada kolom komentar yang sudah di sediakan.
D. Menerapkan pengembangan
kecerdasan ganda dalam pembelajaranstrategi pembelajaran
kecerdasan ganda bertujuan agar semua potensi peserta didik dapat berkembang.
Strategi dasar pembelajarannya dimulai dengan (1) membangun/memicu kecerdasan, (2)
memperkuat kecerdasan, (3) mengajarkan dengan/untuk kecerdasan, dan (4)
mentransfer kecerdasan. Sedangkan kegiatan – kegiatannya dapat dilakukan dengan
cara menyediakan hari – hari karir, studi tour, biografi, pembelajaran
terprogram, eksperimen, majalah diding, papan display, membaca buku – buku untuk
mengembangkan kecerdasan ganda, membuat table perkembangan kecerdasan ganda
(human intellegece hunt).
9 komentar
Write komentarsangat mendidik
ReplyAlhamdulillah materinya sangat bermanfaat, semoga siswa/i terbantu dan menambah materi dengan adanya materi ini
Replysetelah membaca materi ini setiap orang dapat menggunakan intelegensinya dengan baik dan berimbing bahkan bagi para pendidik agar lebih memahami karakteristik intelegensi setiap anak didiknya dan mengetahui cara meningkatkan kecerdasan anak didik tersebut agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang baik dan efektif ..
Replyterimakasih ..
Terimakasih atas informasinya, dari sini saya bisa tahu kalau kecerdasan itu terdiri dari bergai macam, pokoknya bagus bsnget, semoga bermanfaat bagi pembacanya
ReplyTerimakasih atas informasinya, dari sini saya bisa tahu kalau kecerdasan itu terdiri dari bergai macam, pokoknya bagus bsnget, semoga bermanfaat bagi pembacanya
Replyterimakasih pak, materi ini sangat membantu saya bisa mengetahui kecerdasan ganda dan sebagainya.
ReplyAlhamdulillah sangat mendidik, dari sini saya bisa mengetahui apa itu kecerdasan ganda dan bagaimana cara menerapkan nya.. semoga ilmu nya bermanfaat.
ReplyTerimakasih pak, sangat membantu^-^
ReplyTetima kasih pak, materi ini sangat membantu saya dan mengetahui caranya meningkatkan kecerdasan anak didik tersebut.
ReplyEmoticonEmoticon