Anak Cerdas Karena Tidur yang Cukup, Benarkah?

Tidur Berkualitas

Secara universal tidur merupakan cara manusia beristirahat dan memulihkan stamina. Ibarat suatu mesin , agar dapat memiliki performa seperti semula maka perlu di refress kembali, demikian pula tenaga manusia perlu diisi ulang. Salah satu cara yang diperlukan melalui tidur ini.

Namun ternyata tidak hanya itu. Kualitas tidur yang baik berperan penting dalam mencerdaskan otak tidak terkecuali dengan otak anak.

Apa benar harus tidur cukup agar anak cerdas?

Penelitian yang dilansir di London pada 1998 mengungkapkan bahwa anak yang banyak tidur, perkembangan otaknya akan optimal. Pasalnya, aktivitas tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses tumbuh kembang otak, tidak mengherankan jika aktivitas tidur pengaruhi kecerdasan anak. Hal ini bisa dimengerti karena 75 persen hormon pertumbuhan diproduksi saat anak tidur.

Dilansir dari Hallo Sehat, tidur memang tak berpengaruh langsung terhadap kecerdasan anak. Tidur cukup saja tidak otomatis membuat anak langsung sepintar Einstein. Namun durasi tidur anak yang cukup membuat fisik dan mentalnya menjadi lebih siap menghadapi tantangan keesokan hari. Kondisi inilah yang berpengaruh terhadap kecerdasan anak.

Ketika energi berkurang dan tubuh mulai letih, si kecil yang seolah tidak pernah capek bermain sering kali menjadi rewel, bukan?

Kondisi itu juga menyebabkan anak tak lagi bisa berkonsentrasi menjalani aktivitasnya. Inilah saatnya si kecil perlu tidur. Apabila tidurnya cukup, anak akan segar kembali dan dapat bermain sambil belajar saat bereksplorasi.

Sama halnya dengan anak yang bersekolah dari pagi hingga siang hari. Sepulang sekolah, dalam keadaan letih, dia pasti akan sulit berkonsentrasi ketika diminta mengulang pelajaran. Apabila dipaksakan, mungkin hasilnya nihil. Lebih baik berikan kesempatan kepada anak untuk beristirahat agar energinya kembali.

Tidur nyenyak melepas hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan inilah yang bertugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan. Selain itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh memperbaiki dan memperbarui seluruh sel dalam tubuh, dari sel kulit, sel darah, sampai sel saraf otak.
Tidur dan proses konsolidasi memori ,dengan fisik yang bugar dan didukung oleh sel-sel baru yang lebih sehat, maka tak heran anak akan lebih semangat dalam melakukan sesuatu. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja otak dan melancarkan pengangkutan asam amino dari darah ke otak.

Dengan demikian, sel-sel saraf semakin berkemungkinan memiliki pengetahuan yang permanen sifatnya. Tidur nyenyak akan memicu pelepasan hormon pertumbuhan.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasi oleh jurnal Frontiers in Human Neuroscience, kurang tidur dapat mengubah struktur selubung myelin. Selubung myelin adalah salah satu struktur penting pada sel saraf yang memengaruhi hantaran sel saraf. Selain itu, saat tidur juga terjadi proses konsolidasi memori. Ini berarti memori-memori baru akan tertanam dengan lebih baik ketika anak mendapatkan cukup tidur.

Untuk itu, bisa disimpulkan bahwa tidur yang cukup sangat penting agar anak cerdas dan kemampuan otaknya tetap optimal. Jadi, jangan usik pulasnya tidur si kecil jika ingin anak tumbuh cerdas, karena tidur malam yang cukup bisa pengaruhi kecerdasan si kecil.

Anak-anak membutuhkan durasi tidur yang cukup untuk membantu perkembangan fisik dan mentalnya yang sangat cepat.

Durasi tidur yang dibutuhkan agar anak cerdas akan berbeda-beda sesuai dengan usianya. Namun umumnya bayi usia 0-3 bulan membutuhkan 14-17 jam tidur malam, sementara bayi usia 4-11 bulan perlu 15 jam waktu tidur. Anak-anak usia 1-2 tahun membutuhkan durasi tidur sebanyak 11-14 jam dalam sehari. Saat usia anak menginjak 3 tahun, durasi tidur anak makin berkurang. Anak usia 3-5 tahun membutuhkan tidur selama 10-13 jam dalam sehari. Durasi tidur yang anak butuhkan saat usianya 6-13 tahun adalah selama 9-11 jam setiap hari.

Demikian Post artikel kali ini, semoga bermanfa'at, dan silahkan tinggalkan komentar untuk perbaikan mendatang



Sumber : Compas, Agustus 2018
Previous
Next Post »