Ikatan Kimia dan Jenisnya

Ikatan Kimia dan Jenisnya

Suatu atom dapat mencapai kestabilan konfigurasi elektron dengan cara melepaskan elektron, menangkap elektron, atau berbagi elektron.

G.N. Lewis (Amerika) dan W. Kossel (Jerman) menjelaskan bahwa kestabilan suatu atom unsur dalam ikatan kimianya, terkait dengan upaya atom unsur tersebut untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.

Mengapa mereka saling berinteraksi? Bagaimana mereka saling berinteraksi?

Yuk,  ikutin pembahasan ikatan kimia berikut sampai selesai.

 

A.  Definisi Ikatan Kimia

Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :

a)    Atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)

b)    Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan

c)    Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan

 

Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur, seperti pendapat dari hasil penyelidikan oleh G.N. Lewis (Amerika) dan W. Kossel (Jerman) menjelaskan bahwa kestabilan suatu atom unsur dalam ikatan kimianya, terkait dengan upaya atom unsur tersebut untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.

 

Perhatikan Tabel di bawah ini

Periode

Unsur

Nomor Atom

K

L

M

N

O

P

1

He

2

2

 

 

 

 

 

2

Ne

10

2

8

 

 

 

 

3

Ar

18

2

8

8

 

 

 

4

Kr

36

2

8

18

8

 

 

5

Xe

54

2

8

18

18

8

 

6

Rn

86

2

8

18

32

18

8

 

Dari table di atas  dapat di pahami:

·         Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium).

·         Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet

Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat.

Perhatikan Contoh Ini:

·         Unsur natrium, 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 , mempunyai elektron valensi satu, sesuai kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara melepaskan 1e tersebut membentuk ion Na+

 

            Na → Na+ + e

      1s2 2s2 2p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 10Ne )

 

                   Unsur 17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 , mempunyai elektron valensi 7, sesuai kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara menyerap 1 elektron membentuk ion Cl-

 

            Cl + e → Cl-

 

            1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 18Ar )

 

Jadi unsur logam akan melepaskan elektron valensinya membentuk ion positif (+), sedangkan unsur nonlogam akan menangkap elektron membentuk ion negatif (-)

Pada saat atom-atom membentuk ikatan, hanya elektron-elektron pada kulit terluar yang berperan yaitu elektron valensi. Elektron valensi dapat digambarkan dengan struktur Lewis yaitu lambang kimia suatu atom atau ion yang dikelilingi oleh titik-titik elektron valensi.

Penulisan  Lambang Lewis untuk atom 17Cl, 8O dan 11Na !

 


 

B.  Jenis Ikatan Kimia

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam.

1)   Ikatan Ion ( elektrovalen )

·         Ikatan yang terjadi akibat gaya tarik elektrostatis antara ion positif dan ion negatif

·         Ikatan antara unsur logam dan non logam

Contoh :

IA dengan VIA

IA dengan VIIA

IIA dengan VIA

IIA dengan VIIA

 

Contohnya

Senyawa garam dapur, NaCl , terbentuk dari ikatan ion antara atom Na dengan atom Cl.

11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1

 

Na → Na+ + e

 

17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

 

Cl + e → Cl-

 

- Ikatan ion

 Na+ + Cl- → NaCl

Ilustrasi pembentukan ikatan ion

 


Ciri Ciri Senyawa Ion

a.    titik didih dan titik leleh tinggi

b.    pada suhu kamar berwujud padat

c.    dalam bentuk larutan dan lelehan dapat menghantarkan listrik

d.    dalam keadaan murni bersifat konduktor

e.    bersifat keras, tetapi rapuh.

 

2)   Ikatan Kovalen

·         Ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan

·         Ikatan terjadi antara non logam dengan non logam

Penggunaan pasangan elektron dalam ikatan kovalen dapat digambarkan dengan struktur Lewis. Struktur Lewis menggambarkan jenis atom-atom dalam molekul dan bagaimana atom-atom tersebut terikat satu sama lain.

Contohnya

 Pembentukan CH4

         

Konfigurasi elektron 1H : 1s1 sehingga elektron valensinya = 1. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah duplet) diperlukan 1 elektron. 6C : 1s2 2s2 2p2 sehingga elektron valensinya = 4. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 4 elektron, maka struktur Lewis pembentukan CH4

Ilustrasi pembentukan ikatan kovalen

 


Ciri-ciri senyawa kovalen

1.    Mempunyai titik didih dan titik leleh rendah

2.    Mempunyai tiga wujud zat yaitu padat, cair dan gas

3.    Dalam keadaan larutan dapat menghantarkan listrik

4.    Dalam keadaan padatan dan lelehan tidak menghantarkan listrik

Jenis jenis ikatan kovalen

a)    Berdasarkan jenis ikatan

1.  Ikatan kovalen tunggal : CH4(alkana), Cl2, Hcl, BCl3

 


 

 

2.  Ikatan kovalen rangkap 2 : O2, CO2, CS2 dan C2H4(alkena)

 


 

 

3.  Ikatan kovaeln rangkap 3 : N2, HCN, C2H2(alkena)


 

 

 

b)    Berdasarkan kepolaran

1.  Kovalen non polar : Cl2, F2, CH4, CO2

2.    Kovalen polar : HF, NH3, H2O

 

3)   Ikatan Kovalen koordinasi/Dativ/Semipolar

 

·         Adalah ikatan yang terjadi dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [penggunaan bersama Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama tsb.

·         Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

Contoh pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada ion NH4+

Ion NH4+ dibentuk dari molekul NH3 yang mengikat ion H+. Pada molekul NH3 atom nitrogen mempunyai sepasang elektron bebas yang digunakan untuk mengikat ion H+ sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi.

Reaksi : NH3 + H+ → NH4+

Diilustrasikan :

 


(Tanda panah, → , menunjukkan pasangan elektron ikatan kovalen koordinat berasal dari atom nitrogen)

Contoh ikatan kovalen koordinasi :

-        NH3 + BF3 → H3N:BF3

-        H2O + H+ → H3O+

 

4)   Ikatan Logam

 

Tarik-menarik dari kation di dalam lautan elektron yang bertindak sebagai perekat dan menggabungkan kation-kation disebut ikatan logam.

 

·         Atom logam mempunyai keelektronegatifan rendah, artinya mereka cenderung mudah melepaskan elektron terluarnya, maka terbentuk kation atau ion positif.

·         Elektron-elektron dari atom logam ditemukan di dalam kisi-kisi logam dan membentuk lautan elektron.

·         Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah- pindah dari 1 atom ke atom lain.

·         Gaya elektrostatik antar muatan (+) logam dan muatan (–) dari elektron akan menggabungkan kisi-kisi logam tersebut dan membentuk ikatan logam.

 

 

Yang dapat dilustrasikan seperti :

 


 

Sifat Fisis Logam Antara Lain:

·         Penghantar listrik dan panas yang baik

Elektron yang bebas bergerak pada lautan elektron menyebabkan logam dapat menghantarkan listrik, sehingga logam banyak digunakan sebagai penghantar listrik dalam kabel.

·         Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi

Atom logam dengan atom logam tersusun rapat membentuk struktur raksasa sehingga logam mempunyai titik leleh dan kekerasan yang tinggi. Dengan demikian logam banyak digunakan sebagai penghantar panas.

·         Bersifat keras namun tidak mudah patah

Hal ini menyebabkan logam mudah dibentuk dengan ditempa dan digunakan untuk perhiasan        atau pajangan dengan bentuk yang indah

 

c)   Ikatan Kimia Yang Tidak Memenuhi Aturan Oktet

 

Penyimpangan kaidah oktet dapat terjadi oleh beberapa keadaan :

·         Senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al

Contoh : BeCl2, BCl3, dan AlBr3

·         Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil

Contoh : NO2

·         Senyawa dengan oktet berkembang

Contoh : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan SbCl5

 

Demikian Uraian mengenai Ikatan Kimia, semoga dapat membantu yang membutuhkan

 

 

Baca Juga :

Gaya  Antar Molekul

Bentuk Molekul

 

Previous
Next Post »