Cara Membangun Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran

Cara Membangun Komunikasi Efektif

Menciptakan suasana komunikatif tentunya sangat penting, agar kedua pihak merasa nyaman saat berpendapat. Membangun komunikasi yang efektif bisa dikatakan cukup mudah, jika Anda memahami teknik apa saja yang perlu diperhatikan dan Anda aplikasikan dalam kegiatan sehari-hari

Berbicara istilah cara erat kaitanya dengan teknik atau stategi, demikian halnya dengan cara membangun komunikasi berarti terdapat stategi  atau teknik tertentu yang dapat dijadikan sebagai acuan agar komunikasi yang kita lakukan efektif. Dalam sebuah stategi pasti terdapat perencaaan (planing) dan Pengelolaan (management) untuk mencapai tujuan, yang dalam hal ini tujuannya adalah untuk mendapatkan komunikasi efektif. Sehingga dalam pengelolaannya perlu melihat situasi dan kondisi.

 

Dengan demikian teknik/cara komunikasi merupakan strategi berkomunikasi dengan menyesuaikan situasi dan kondisi audiens (komunikan) untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

 

Jika dikaitkan dengan konteks pembelajaran, strategi komunikasi dirancang agar pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan. Pengelolaan dan perencanaan komponen-komponen yang terlibat dalam proses komunikasi adalah salah satu bentuk strategi komunikasi. Dengan demikian Untuk dapat melakukan komunikasi efektif (dalam pembelajaran) , maka kita perlu membangun empat komponen.

 

Komponen apa sajakah itu?, mari kita ikuti penjelasan berikut samapai selesai.

 

 

A.   Membangun Etos Komunikator

Dalam hal pengajaran, yang bertindak sebagai komunikator adalah guru dan peserta didik (murid) bertindak sebagai komunikan. Untuk menjadi seorang komunikator yang baik,seorang guru setidaknya menerapkan 7  faktor di bawah ini yang mendukung timbulnya etos pada diri komunikator (guru).

1.     Kesiapan (preparedness); Persiapan yang matang akan menentukan keberhasilan komunikasi. Penampilan dan materi pelajaran adalah contoh yang harus dipersiapkan dengan matang.

 

2.     Kesungguhan (seriousness); Kepercayaan peserta didik pada guru akan timbul apabila seorang guru menunjukkan kesungguhan dalam menyampaikan materi.

 

3.     Ketulusan (sincerity); Seorang guru harus membawakan kesan bahwa ia tulus menyampaikan materi pelajaran.

 

4.     Kepercayaan (confidence); Tidak ragu-ragu dan memiliki keyakinan untuk menghadapi segala situasi.

 

5.     Ketenangan (poise); Ketenangan yang ditunjukkan guru/komunikator akan menimbulkan kesan bahwa guru/komunikator sudah berpengalaman dalam menghadapi peserta didik dan mengusai persoalan yang dibahas.

 

6.     Keramahan (friendship); Keramahan adalah bentuk ekspresi sikap etis (santun) dari komunikator/guru terhadap peserta didik/komunikan.

 

7.     Kesederhanaan (moderation); Kesederhanaan bisa menunjukkan kemurnian sikap. Gaya bicara dan penampilan yang tidak dibuat-buat atau tidak meniru gaya orang lain dapat membangun sikap percaya diri.

 

B. Memilih Materi (Isi Konten) Yang Sesuai

Sebagai komunikator seorang guru harus membuat kontennya dapat diterima oleh siswa sambil menjaga ketelitian intelektual pada saat yang bersamaan.

Untuk menentukan materi yang baik dan sesuai dengan tujuan komunikasi maka kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.

1.     Materi pesan harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan komunikator; Materi yang paling baik adalah materi yang memberikan kemungkinan si komunikator lebih mengetahui daripada komunikan.

 

2.     Materi pesan harus menarik minat komunikator; Materi yang enak dibicarakan tentu saja materi yang paling diminati sesuai dengan tujuan komunikator. Komunikasi akan efektif bila pesan yang disampaikan menyentuh emosi kita.

 

3.     Materi pesan harus menarik minat komunikan; Kita berbicara untuk orang lain, kalau tidak ingin ditinggalkan (tidak dianggap) oleh pendengar (komunikan/peserta didik), maka kita harus berbicara tentang sesuatu yang diminati dan dianggap menarik oleh komunikan. Hal-hal yang menarik akan berbeda dan berubah-ubah pada diri komunikan.

 

4.     Materi pesan harus sesuai dengan pengetahuan komunikan; Tingkat penerimaan peserta didik SD akan berbeda dengan tingkat penerimaan peserta didik SMP dan SMA.

Komunikasi Efektif

 

C. Menggunakan Bahasa Yang Tepat

Komunikasi akan efektif apabila guru/pendidik mampu memilih kata-kata yang tepat dalam berbicara. Ada tiga cara untuk memilih kata-kata yang tepat, yaitu: (1) kata-kata harus jelas, (2) kata-kata harus tepat, dan (3) kata-kata harus menarik.

Seorang komunikator (guru) yang baik, Anda harus menjadi seorang motivator,  seorang pengkhotbah atau impresario. Jadi penggunaan Bahasa yang baik, tepat dan menarik akan memotivasi komunikan (siswa) dalam mengerti dan memahami isi konten dan mampu mengaplikasikanya sebagai sebuah sikap yang baik pula.

 

Baca Juga Artikel Faktor - Faktor Komunikasi Efektif

 

D. Membangun Iklim Komunikasi dengan Peserta Didik (Komunikan)

Sebagai upaya membangun iklim komunikasi yang positif dengan peserta didik/Komunikan, ada beberapa kemampuan komunikasi yang harus dimiliki oleh Pendidik (Komunikator) dalam proses pembelajaran, yaitu :

1.     Kemampuan Pendidik (Komunikator)  mengembangkan sikap positif peserta didik (Kominikan) dalam kegiatan pembelajaran.

 

2.     Kemampuan Pendidik (Komunikator) untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran.

 

3.     Kemampuan Pendidik (komunikator) untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran.

 

4.     Kemampuan Pendidik (Komunikator) untuk mengelola interaksi peserta didik dalam kegitan pembelajaran.

 

Hal lain yang harus diperhatikan pendidik (guru ) dalam membangun iklim komunikasi yang positif dengan peserta didik (Komunikan) yaitu :

a)     Respect, sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Jika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang.

b)     Emphaty, kemampuan menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi orang lain. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi di dunia pendidikan. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan, perilaku, dan keinginan dari peserta didik.

c)     Audible, dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik, berarti pesan yang kita sampaikan bisa diterima dengan baik oleh penerima pesan.

d)     Clarity, kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.

e)     Humble, dengan menghargai orang lain, mau mendengar, menerima kritik, tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain.

 

Ingat !

Mengajar (Berkomunikasi dalam pembelajaran) bukan hanya tentang membaca slide powerpoint. Untuk mengajar ( berkomunikasi) dengan baik, dibutuhkan banyak usaha dan banyak darah, keringat, dan air mata. Saya tahu orang-orang memiliki kesalahpahaman bahwa mengajar adalah tentang membaca slide powerpoint, tapi secara keseluruhan bukan itu masalahnya. Saya pikir perencanaan pelajaran, penilaian, menulis silabus, membuat ruang lingkup dan urutan, konferensi dengan orang tua, mendisiplinkan siswa, mengirim email kepada orang tua, mengikuti kursus pengembangan guru, membaca studi terbaru tentang pendidikan, menasihati siswa, dan mengambil kursus tambahan untuk mendapatkan informasi terbaru tentang pengajaran pedagogi. ini semua harus terus diusahakan untuk bisa membagun komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran.

 

 

Untuk memahami dan mengerti keberadaan peserta didik Baca juga : Perkembangan peserta didik

 

Kesimpulan:

Fungsi dari komunikasi yang efektif adalah mencegah kesalahpahaman dan memahami apa yang diharapkan oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi.

 

Demikian ulasan singkat menegenai teknik komunikasi efektif terutama dalam pembelajaran yang dapat kami paparkan, segala masukan silahkan tulis di kolom komentar.

 

Selamat Berjuang...

#komunikasievektifdalampemelajaran
Previous
Next Post »