Teknik Bertanya Yang Benar Dalam Pembelajaran

Teknik Bertanya

Sekarang mari kita bahas tentang teknik bertanya, yang berlangsung dalam pembelajaran. Sebagaimana kita sadari bersama agar pembelajaran dapat berlangsung dengan hidup,dan mencapai apa yang kita harapkan, maka partisipasi peserta didik menjadi salah satu kuncinya.


Mengajukan pertanyaan merupakan salah satu kompetensi komunikasi yang harus dikuasai oleh seorang pendidik, , maka teknik bertanya menjadi bagian penting yang harus di kuasa. Walaupun di sisi lain peserta didik juga harus bisa memahami teknik bertanya yang benar, karena didalam komunikasi berlaku siklus komunikasi, dimana baik pendidik dan peserta didik sama sama dapat berperan sebagai komunkator maupun komunikannya sekaligus.


Hal lain yang sering terkait dengan bertanya selama pembelajaran antara lain untuk merangsang peserta didik berpikir, menilai kemajuan peserta didik, mengecek pemahaman peserta didik tentang penjelasan yang telah diberikan guru, memotivasi peserta didik untuk tetap menaruh perhatian pada pelajaran, dan mengontrol peserta didik tetap fokus pada pelajaran.


Berbicara teknik bertanya dalam pembelajaran ada yang membaginya menjadi empat antara lain teknik pengarahan ulang ( redirecting) , teknik membimbing (probing), menuntun (promting), dan teknik pemusatan (focussing).

Baca Juga memahami fungsi dan klasifikasi pertanyaan dalam keterampilan proses Pembelajaran

Untuk lebih jelasnya ikuti penjelasan berikut ini :

(1) Teknik Pengarahan Ulang


Cara yang dapat dilakukan adalah mengajukan satu pertanyaan yang ditujukan kepada beberapa peserta didik.Teknik ini dilakukan apabila guru bertujuan ingin melibatkan banyak peserta didik dalam proses pembelajaran.

Contoh:

Guru : Adam, dapatkah kamu menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada materi?

Adam: Panas bu!

Guru : Susi, dapatkah kamu menambahkan faktor lainnya?

Susi : Udara bu!

Guru : Coba sebutkan lebih spesifik lagi, maksudmu Yesi?

Yesi : hm…

Guru : Coba Rudi, dapatkah kamu menolong Susi?

Rudi : Mungkin maksudnya Oksigen bu!, dan seterusnya...

(2) Teknik Menggali atau membimbing ( probing)


Pertanyaan yang bersifat probing bertujuan untuk menggali jawaban peserta didik agar lebih jelas. Teknik membimbing (probing) digunakan jika peserta didik dalam menjawab pertanyaan guru kurang lengkap dan peserta didik hanya menjawab sebagian-sebagian. Teknik membimbing memerlukan keterampilan guru untuk dapat menggali jawaban peserta didik dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menggali dari seorang peserta didik.


(3) Teknik Menuntun (promoting)

Teknik menuntun digunakan jika peserta didik tidak segera menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh guru. Apabila peserta didik tidak berhasil menjawab pertanyaan guru, maka teknik menuntun dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya yaitu sebagai berikut:

a. menyederhanakan pertanyaan;


b. memecah pertanyaan ke dalam beberapa bagian pertanyaan yang dapat mengarahkan peserta didik       secara perlahan-lahan ke pertanyaan awal;


c. mengganti pertanyaan dengan kalimat lain tetapi maksudnya sama;

d. memberikan pertanyaan yang jawabannya dapat memancing pikiran peserta didik untuk 

     menemukan jawaban pertanyaan semula.


(4) Teknik Pemusatan (focusing)


Teknik pertanyaan pemusatan dilakukan jika guru semula mengajukan pertanyaan yang lingkupnya luas kemudian dilanjutkan dengan mengubah pertanyaan yang lingkupnya lebih focus/khusus. misalnya: mencakup jenis apa sajakah bahan bakar itu? Jika tidak ada peserta didik yang menjawab, ubah pertanyaan menjadi : bahan bakar apakah yang digunakan truk?


Untuk lebih memantapkan penerapan teknik bertanya sebagaimana di atas, maka kita perlu juga mempertimbangkan faktor faktor lain yang harus diperhatikan pada saat mengajukan pertanyaan.


Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.


(1) Kejelasan Pertanyaan.


Anda hendaknya yakin bahwa pertanyaan yang diajukan jelas dan tahu apa jawaban yang diinginkan dari peserta didik sebelum pertanyaan diajukan.

(2) Pemberian Waktu Tunggu


Berikan peserta didik waktu untuk berpikir sebelum mengemukakan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Waktu tunggu yang umum diberikan biasanya 3-5 detik.

(3) Peserta didik yang Dilibatkan


Pada saat mengajukan pertanyaan pertama, hendaknya Anda mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas untuk menjaga semuanya ada pada suasana belajar. Namun apabila Anda ingin memperingatkan peserta didik yang kurang perhatian atau menarik peserta didik yang pemalu, Anda dapat menyebutkan nama peserta didik, misalnya: “Apakah yang dimaksud dengan besaran fisika ? (diam sebentar) Santi?”

(4) Jenis Pertanyaan yang Diajukan


Ajukan jenis pertanyaan ingatan pada awal pertanyaan untuk meyakinkan apakah peserta didik sudah memiliki pengetahuan awal atau belum, baru kemudian disusul dengan pertanyaan pemahamam dan analisis atau pertanyaan evaluasi. Hindarkan pertanyaan tertutup yang merangsang peserta didik menjawab serempak.

(5) Penyebaran Pertanyaan


Sebarkan pertanyaan secara merata kepada semua peserta didik, hindarkan timbulnya pemilihan peserta didik tertentu, yaitu peserta didik yang mendominasi kelas.

(6) Pemberian Tanggapan


Peserta didik yang memberikan jawaban benar ataupun salah harus diberikan tanggapan sesuai porsinya , misal dengan memberikan kata pujian, anggukan kepala, tepukan pada punggung, atau senyuman disertai mengangkat ibu jari. Sebaliknya jawaban peserta didik yang tidak benar dapat diberi tanggapan secara diplomatis misalnya dengan mengatakan: itu pemikiran yang bagus , tetapi bukan itu yang ibu maksud, siapa yang dapat membetulkan? Dan lain lain.

Demikian share kali ini semoga dapat bermanfaat bagi sobat sekalian,dan silahkan tinggalkan komentar untuk saran atau pertanyaan.

Baca juga :

Cara Membangun komunikasi efektif Dalam Pembelajaran
Cara Menentukan Media Pembelajaran

Previous
Next Post »